Lustrum adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perayaan yang diadakan setiap lima tahun sekali. Kata ini berasal dari bahasa Latin lustrum yang pada zaman Romawi kuno berarti “masa lima tahun” dan juga merujuk pada ritual penyucian yang dilakukan setiap periode tersebut.

Di Indonesia, istilah lustrum banyak digunakan oleh lembaga pendidikan, organisasi, maupun komunitas untuk menandai pencapaian dan perjalanan mereka setiap kelipatan lima tahun. Lustrum biasanya menjadi momen refleksi, evaluasi, dan perayaan, sekaligus ajang mempererat kebersamaan seluruh warga atau anggota.

Tujuan Perayaan Lustrum

1. Menghargai perjalanan dan sejarah – Lustrum menjadi kesempatan untuk mengenang capaian, tantangan, dan perkembangan selama lima tahun terakhir.
2. Mempererat kebersamaan – Mengumpulkan alumni, guru, siswa, atau anggota komunitas dalam satu momen spesial.
3. Memotivasi ke depan – Menjadi pemicu semangat untuk meraih prestasi yang lebih baik pada periode berikutnya.
4. Menghadirkan kegiatan positif – Mulai dari lomba, pentas seni, seminar, hingga kegiatan sosial.

Contoh: Lustrum ke-12 SMA Negeri 1 Sedayu

Salah satu contoh perayaan lustrum adalah Lustrum ke-12 SMA Negeri 1 Sedayu (Atau ditulis Lustrum XII) yang digelar pada 1 Agustus 2025. Perayaan Lustrum SMA 1 Sedayu ada Kirab Budaya 2025 ini sekaligus menandai Hari Ulang Tahun ke-60 sekolah tersebut.

Baca Juga : Apa itu Natural Language Processing for food atau NLP untuk makanan?

Acara dibuka dengan upacara bendera yang dihadiri berbagai tokoh, termasuk Kadispora DIY dan Kapolsek Sedayu. Kegiatan dilanjutkan dengan penganugerahan penghargaan guru berdedikasi dan sekolah mitra yang berkomitmen pada peningkatan mutu pendidikan.

Sebagai puncak perayaan, dilakukan pemotongan tumpeng, pelepasan balon, menyanyikan lagu Bagimu Negeri serta Mars SMA Negeri 1 Sedayu, dan ditutup dengan penampilan marching band. Perayaan ini menjadi momentum kebanggaan sekaligus bukti sinergi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung pendidikan.